ŀ
http://kangfatih.wordpress.com/
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen penting yang saling berhubungan. Di antara komponen yang ada dalam
sistem tersebut adalah metode yang dipakai dalam proses pendidikan. Pengkajian
terhadap metode memang menjadi bahan diskusi yang aktual dan menarik untuk
diperbincangkan, sebab metode turut menentukan berhasil tidaknya proses
pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bahkan
metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan berupa materi pelajaran
kepada peserta didik dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu
sendiri.
Cara penyampaian materi dengan komunikatif lebih disenangi oleh peserta
didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan tidak begitu menarik. Oleh
karena itu penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian
keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya berfungsi sebagai
diterminasi kualitas pendidikan. Sehingga metode pendidikan Islam yang
dikehendaki akan membawa kemajuan pada semua ilmu pengetahuan dan
keterampilan. Secara fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Metode Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dalam pengaplikasikan Metode Pendidikan Islam ?
3. Apa sajakah macam-macam metode yang dapat digunakan dalam Pendidikan
Islam ?
http://kangfatih.wordpress.com/
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode dalam Pendidikan Islam
Secara literal, istilah metode berasal dari bahasa yunani yaitu “metodos”.
Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui dan “hodos”
yang berarti cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1
Dalam kamus besar Indonesia, metode adalah suatu cara yang teratur dan terpikir
baik-baik untuk mencapai maksud.2 Sedangkan pendapat Runes sebagaimana
telah dikutip oleh Al-Rasyid dan Samsul Nizar menerangkan bahwa metode
adalah suatu teknik atau prosedur yang merumuskan aturan-aturan tertentu yang
dipakai untuk mencapai tujuan.3 Seiring dengan itu, Mahmud Yunus mengatakan
bahwa metode adalah jalan yang hendak ditempuh supaya sampai pada tujuan
tertentu, baik dalam lingkup perusahaan, perniagaan maupun dalam pengajaran.4
Berdasarkan definisi di atas, maka bila dikaitkan dengan proses pengajaran,
dapat dipahami bahwa metode dalam pendidikan Islam adalah cara atau prosedur
yang dapat ditempuh oleh pendidik dalam mendidik serta didiknya sehinga tujuan
pendidikan Islam dapat tercapai secara efektif dan eifisen. Dalam membicarakan
metode mengajar ini, terdapat ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai
petunjuk tentang adanya metode yang digunakan malaikat Jibril dalam
menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yaitu :
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan alam semesta, Dialah
yang menciptakan manusia dari segumpul darah, bacalah dan Tuhanmu
1 M. Arifin. Ilmu Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. (Jakarta : Bina Aksara.
1994), 197
2 DEPDIKBUD. Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka. 1995), cet, 4. 652
3 Al-Rasyd & Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis. (Jakarta : Ciputat Press.
2005), 24
4 Mahmud YunusMengajar. (Jakarta : Pustaka Mahmudiyah., 1994), 17
http://kangfatih.wordpress.com/
3
amat mulia, yang mengajarkan dengan perantara kalam, mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.5
Secara lahiriah ayat di atas memberi suatu petunjuk tentang metode
mengajar bahwa pelajaran yang utama adalah pelajaran membaca. Di dalam
pelajaran membaca terkandung makna hendak memberikan pengetahuan.
Pengetahuan yang mula-mula diketahui manusia ialah nama. Dari mengenali
nama orang dapat membuat pengertian atau konsep ilmu pengetahuan.6
Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi jalan yang sebaik mungkin
bagi pelaksanaan pendidikan. Dari sudut filosofis, metode merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Penerapan metode yang tepat sangat berpengaruh
terhadap pencapain keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Metode yang
tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien.
Penggunaan metode dalam satu mata pelajaran bisa menggunakan lebih dari satu
macam (bervariasi). Metode yang variatif dapat membangkitkan motivasi belajar
anak didik. Dalam pemilihan dan penggunaan sebuah metode harus
mempertimbangkan aspek efektivitas dan relevansinya dengan materi yang
disampaikan.7 Selan itu, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran yaitu tujuan yang ingin
dicapai, kemampuan guru, anak didik, situasi dn kondisi pengajara, fasilitas yang
tersedia, waktu yang diperlukan, serta kelebihan dan kekurangan sebuah metode.8
B. Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Pendidikan Islam
Prinsip merupakan asas atua dasar yang menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak, dan sebagainya. Dalam hubungannya dengan metode pendidikan Islam
berarti prinsip yang dimaksud di sini adalah dasar pemikiran yang digunakan
5 DEPAG RI. & Terjemahnya (Semarang : Pustaka Setia. 1989), 1120
6 Abuddin Nata. Islam. (Jakarta : Logos . 1997), 18
7 Armai Aref& Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta : Ciputat Press. 2002), 39
8 Tayar . Metodologi Pengajaran Agama & Bahasa Arab. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 1995),
7
http://kangfatih.wordpress.com/
4
dalam mengaplikasikan sebuah metode. Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan
metode pendidikan Islam itu adalah :
1. Prinsip agama, yaitu fakta-fakat umum yang diambil dari sumber ajaran Islam
(Al-Qur’an dan Al-Hadits).
2. Prinsip biologis, yaitu prinsip yang meliputi pertimbangan kebutuhan jasmani
peserta didik dan tingkat perkembangannya.
3. Prinsip psikologis, yaitu prinsip yang lahir di atas pertimbangan psiklogis
seperti motivasi, emosi, minat, bakat dan kecakapan akal peserta didik.
4. Prinsip sosial, yaitu prinsip yang bersumber dari kehidupan sosial manusia
seperti tradisi, kebutuhan-kebutuhan, harapan dan tuntutan kehidupan yang
senantiasa maju dan berkembang.
5. Prinsip aktivitas, yaitu prinsip yang bersumber dari aktivitas peserta didik
untuk mengambil bagian secara aktif dan kreatif dalam seluruh kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan.
6. Prinsip evaluasi, yaitu bersumber dari penilaian terhadap kemampuan yang
dimiliki peserta didik sebagai umpan balik untuk memperbaiki cara mengajar
di kemudian hari.9
C. Macam-Macam Metode dalam Pendidikan Islam
Penjelasan tentang metode-metode yang dapat diaplikasikan dalam
pendidikan Islam dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut :
1. Metode Keteladanan
Keteladanan berasal dari kata teladan yang mempunyai arti perbuatan
yang patut ditiru.10 Dalam Al-Qur’an kata teladan diproyeksikan dengan kata
uswah yang yang kemudian diberi sifat di belakangnya. Seperti sifat hasanah
yang berarti baik sebagaimana firman Allah yang tertera dalam surat Al-
Ahzab ayat 21 :
9 Oemar Muhhammad At- Pendidikan Islam. (Jakarta : Bulan Bintang. 1979), 75 lihat pula Al-Rasyid
& Samsul Nizar, op.cit, 27
10 DEPDIKBUD op.cit.1025
http://kangfatih.wordpress.com/
5
Artinya : “Dan sesugguhnya pada diri Rasulullah itu ada tauladan
yang baik bagi orang yang mengharapkan Allah” (Q.S. Al-
Ahzab : 21)11
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW sebagai
pendidik dapat diteladani oleh umatnya sehingga hal ini mengantarkan beliau
pada keberhasilan. Keteladanan sebagai suatu metode digunakan untuk
merealisasikan tujuan pendidikan dengan memberi contoh keteladanan yang
baik kepada siswa agar mereka dapat berkembang dan memiliki akhlak yang
baik dan benar. Secara psikologi, anak didik banyak meniru dan mencontoh
perilaku sosok figurnya termasuk di antaranya adalah para pendidik.12
Kelebihan dari metode keteladanan di antaranya :
1) Memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang dipelajarinya di
sekolah.
2) Memudahkan guru dalam menerapkan hasil belajarnya.
3) Agar tujuan pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik.
4) Mendorong guru untuk selalu berbuat baik karena akan dicontoh oleh
siswanya.
Kekurangan dari metode keteladanan, di antaranya :
1) Jika figure yang mereka contoh tidak baik, maka mereka cenderung untuk
mengikuti tidak baik.
2) Jika teori tanpa prakltek akan menimbulkan verbalisasme.
2. Metode Pembiasaan
Secara etimologi, asal kata pembiasaan adalah biasa yang berarti lazim,
umum atau sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan
11 DEPAG RI,op.cit, 686
12 Armai Arief. op.cit, 124
http://kangfatih.wordpress.com/
6
sehari-hari.13 Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti
proses. Dalam kaitannya dengan metode pengajaran pendidikan Islam,
pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan ajaran
agama Islam. Dalam sebuah hadis yang diriwayatklan oleh Imam Abu Daud
Nabi bersabda :
Artinya : “Amir bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya dia berkata
“Rasululah SAW bersabda : “Suruhlah anak-anakmu untuk
mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun”
(H.R. Abu Daud).14
Dari hadits di atas dapt dipahami bahwa sebelum anak mencapai usia
baligh maka orang tua disuruh untuk mengajak sholat anak-anaknya terutama
keitka ia berusia tujuh tahun, karena pada usia inilah saat yang sangat baik
untuk menanamkan pembiasaan kepada anak sehingga ketika si anak telah
mencapai usia baligh mereka sudah terbiasa untuk melaksanakan sholat. Oleh
karena itu, pembiasaan merupakan cara yang efektif dalam menanamkan
nilai-nilai moral ke dalam jiwa anak.
Kelebihan metode pembiasaan, di antaranya :
1) Dapat menghemat waktu dan tenaga dengan baik.
2) Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tetapi juga
berhubungan dengan aspek batiniyah.
3) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil
dalam pembentukan kepribadian anak didik.
Kekurangan metode pembiasaan, di antaranya :
1) Kelemahan metode ini adalah membutuhkan pendidik yang benar-benar
dapat dijadikan sebagai contoh tauladan di dalam menanam sebuah nilai
13 DEPDIKBUD, op.cit, 129
14 Hafizh Al-Munziry bey Arifin, Dkk. (Semarang : CV. Asy-Syifa. 1992). 256
http://kangfatih.wordpress.com/
7
kepada anak didik karena kebiasaan seseorang erat kaitannya dengan
figure yang menjadi panutan dalam perilakunya.
3. Metode Pemberian Ganjaran
Dalam bahasa Arab ganjaran diistilahkan dengan kata tsawab yang
berarti pahala, upah dan balasan.15 Kata tsawab banyak ditemukan dalam Al-
Qur’an, salah satu di antaranya, yaitu :
Artinya : “Maka Allah memberikan ganjaran kepada mereka di dunia
dan di akhirat dengan ganjaran yang baik, dan Allah cinta
kepada orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. Ali-Imran :
148).16
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kata “tsawab” identik dengan
ganjaran yang baik. Maka dalam kaitannya dengan pendidikan Islam ganjaran
adalah pemberian balasan yang baik terhadap perilaku baik dari anak didik.
Ganjaran dapat menjadi motivator bagi peserta didik dan lebih besar
pengaruhnya dalam usaha perbaikan dari pada celaan atau sesuatu yang
menyakitkan.17
Kelebihan dari metode pemberian ganjaran, yaitu :
1) Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk
melakukan perbuatan yang positif.
2) Sebagai motivasi bagi anak didik lainnya untuk mengikuti anak yang
telah memperoleh pujian dari gurunya.
Kelemahan dari metode pemberian ganjaran :
1) Dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukannya secara
berlebihan, sehingga mungkin bisa mengakibatkan murid merasa lebih
15 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Arab-Indonesia. (Yogyakarta : Pondok Pesantren Krapyak. 1996, cet
1, 638
16 DEPAG RI, op.cit. 100
17 Jamil Zaim. Petunjuk Muslim. (Jakarta : Pustaka Istiqomah. 1997) 13
http://kangfatih.wordpress.com/
8
baik dari teman-temannya, selain itu bisa menimbulkan iri hati pada siswa
yang lainnya.
2) Pada umumnya ganjaran membutuhkan biaya.
4. Metode Pemberian Hukuman
Hukuman merupakan siksa, hasl atua akibat yang dikenakan kepada
orang-orang yang melanggar aturan.18 Dalam bahasa Arab hukuman
diistilahkan dengan iqab yang berarti balasan.19 Di dalam Al-Qur’an kata iqab
menunjukkan arti keburukan dan azab yang menyedihkan. Sebagaimana
firman Allah :
Artinya : “Dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka
sesunguhnya Allah amat keras siksanya” (Q.S. Al-Anfaal :
13).20
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kata iqab ditujukan kepada
orang-orang yang berpaling dari aturan-aturan Allah. Dari definisi ‘di atas
dapat dipahami bahwa hukuman adalah baslaan atas perbuatan yang tidak
baik yang telah dilakukan oleh peserta didik.prinsip pokok dalam
mengaplikasikan pemberian hukuman yaitu bahwa hukuman adalah solsusi
terkahir dari metode-metode yang digunakan dan harus dilakukan secara
terbatas.21 Selain itu, hukuman yang diebrikan haruslah mengandung makna
edukasi dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik.22
Kelebihan dari metode pemberian hukuman, di antaranya :
1) Akan menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan murid.
2) Murid tidak lagi menimbulkan kesalahan yang sama.
18 Depdikbud, op.cit, 360
19 Attabik Ali & Ahmad Zuhdi Muhda,op.cit, 1304
20 DEPAG RI.op.cit, 262
21 M. Arifin, op.cit, 208
22 Muhaimin & Filosofik & Kerangka Dasar Operasionalnya. (Bandung : Trugenda Karya.1993), 71
http://kangfatih.wordpress.com/
9
Kekurangan dari metode pemberian hukuman, di antaranya :
1) Akan membangkitkan suasana rusuh, takut, dan kurang percaya diri.
2) Mengurangi keberanian anak untuk bertindak.
3) Murid akan merasa sempit hati bersifat pemalas, serta penyebabkan ia
suka berdusta (karena takut dihukum).
5. Metode Ceramah
Metode ceramah menurut Ramayulis yaitu penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap siswa di dalam ruangan kelas.23 Sedangkan
Zuharini dkk. Mengemukakakn bahwa metode ceramah adalah suatu
penyampaian materi kepada peserta didik yang dilakukan dengan penerangan
dan penuturan secara lisan.24 Dari definisi di atas bahwa substansi dari metode
ceramah yaitu menerangkan materi kepada peserta didik dengan penuturan
kata atau lisan. Karkateristik yang menonjol dari metode ini adalah peran guru
tampak lebih dominanan. Metode ini berkenaan dengan firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur’an ini dengan
berbahasa Arab, agar kamiu mengerti maksudnya. Kami
riwayatkan kepadamu sebaik-baik certia dengan perantara
Al-Qur’an yang kamu wahyukan kepadamu ini, padahal
sesungguhnya engkau dahulu tidak mengetahuinya” (Q.S.
Yusuf : 2-3).25
Ayat di atas menerangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an dengan
bahasa Arab, dan menyampaikannya kepada Nabi Muhamad dengan perantara
malaikat Jibril melalui metode cerita dan ceramah.
23 Ramayulis.: Kalam Mulia. 1990), 102
24 Zuhariani, dkk. Agama. (Surabaya : Usaha Nasional. 1983), 83
25 DEPAG RI.op.cit, 348
http://kangfatih.wordpress.com/
10
Kelebihan dari metode ceramah antara lain :
1) Penggunaan waktu yang efisien dan materi yang disampaikan dapat
sebanyak-banyaknya.
2) Melatih para pelakar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik
sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan sisi ceramah.
3) Tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kelemahan dari metode ceramah, antara lain :
1) Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah
menguasai materi.
2) Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang.
3) Siswa cenderung bersifat pasif dan kemungkinan siswa memperoleh
konsep yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
4) Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kecakapan dan kesempatan mengeluarkan pendapat
6. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian materi pelajaran dalam
bentuk pertanyan yang disyaratkan adanya umpan balik berupa jawaban dari
guru kepada murid atau dapat sebaliknya.26 Metode ini termasuk metode yang
paling tua di samping metode ceramah, namun efektifitasnya lebih besar dari
metode yang lain. Karena, dengan metode tanya jawab, pengertian dan
pemahaman dapat diperoleh lebih mantap sehingga segala bentuk
kesalahpahaman dan kelemahan daya tangkap dapat dihindari semaksimal
mungkin. Firman Allah yang berkaitan dengan metode Tanya jawab adalah :
Artinya : “Bertanyalah kalian pada ahlinya jika kalian tidak
mengetahui” (Q.S. An-Nahl : 43).27
26 Zuharini, dkk.op.cit, 86
27 DEPAG RI,op.cit. 408
http://kangfatih.wordpress.com/
11
Pertanyaan pada metode Tanya jawab ini hendaknya dapat
membangkitkan motivasi dan mendorong inisiatif anak didik sehingga mereka
terangsang untuk belajar. Selian itu pertanyaan hendaknya diajukan kepada
seluruh siswa di kelas, sehingga semua siswa dapat berperan aktif di kelas.
Pemakaian metode Tanya jawab hendaknya untuk materi yang telah
disampaikan.28
Kelebihan dari metode Tanya jawab :
1) Situasi kelas akan lebih hidup karena anak-anak berfikir dan
menyampaikan buah fikirannya.
2) Melatih anak agar berani mengungkapkan pendapatya secara lisan baik
dan benar.
3) Timbuknya perbedaan pendapat di antara anak didik akan menghangatkan
proses diskusi kelas.
4) Guru dapat mengontrol pemahaman murid pada masalah yang
dibicarakan.
5) Merangsang siswa untuk mengembangkan daya fakir, termasuk ingatan.
Kelemahan dari metode Tanya jawab :
1) Menggunakan banyak waktu dalam pelajaran,
2) Jalannya pengajaran kurang terkoorinir secara baik.
3) Dalam jumlah siswa yang banyak itdak mungkin melontarkan pertanyaan
kepada semua siswa.
7. Metode Diskusi
Secara etimologis, diskusi berarti membuat sesuaut menjadi jelas
dengan cara memecahkannya.29 Masyur mengemukakan bahwa diskusi adalah
percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide, serta
28 Armai Arief, op.cit, 143-144
29 Ramayulis,o.cit, 127
http://kangfatih.wordpress.com/
12
pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung
dalam kelompok untuk mencari kebenaran.30
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi
adalah cara penyajian materi oleh guru dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengemukakan argumenya guna memecahkan suatu
masalah. Jadi, metode diskusi tidak hanya percakapan atau debat, melainkan
cara untuk mendapatkan jawaban dari pemasalahannya.
Kelebihan metode diskusi :
1) Suasana kelas lebih hidup, sebab siswa dapat menyampaikan argumenya
serta mengarahkan perhatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang
didiskusikan.
2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, misalnya : sikap
toleransi, demokrasi, befirki kritis, sistematis, sabar dan lain-lain.
3) Membantu individu untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
4) Tidak terjebak ke dalam pikiran individu yang kadang-kadang salah,
penuh prasangka dan sempit.
Kekurangan dari metode diskusi :
1) Kemungkinan ada siswa yang tidak ikut aktif, sehingga diskusi baginya
hanya merupakan kesempatan untuk melepaskan tanggung jawab.
2) Memerlukan waktu yang cukup panjang.
8. Metode Kisah
Metode ini adalah suatu penyampaian materi pelajaran dengan
menuturkan kronologis tentang terjadinya suatu peristiwa baik benar atau
berbentuk fiktif saja.31 Metode kisah diisyaratkan pada firman Allah dalam
Al-Qur’an yaitu :
30 Masnyur, dkk Agama Islam. (Jakarta : CV. Forum. 1982), 97
31 Ibid, 99
http://kangfatih.wordpress.com/
13
Artinya : “Sesungguhnya di dalam kisah-kisah mereka terdapat ibarat
bagi orang-orang yang berakal” (Q.S. Yusuf : 111).32
Metode kisah dalam pendidikan Islam menggunakan paradigma Al-
Qur’an hadits SAW, sehingga dikenal istilah kisah qur’ani dan nabaqi. Kedua
sumber tersebut memiliki substansi kisah yang valid tanpa diragukan lagi
kebenarannya. Namun terkdang kevalidan sebuah kisah terbentur pada SDM
yang menyampaikan kisah itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya.
Maka untuk membatasi kelemahan tersebut setiap pendidik hendaknya
memperhatikan benar alur cerita yang disampaikan, menyeleraskan tema
materi dengan cerita yang akan disampaikan.
Kelebihan metode kisah :
1) Dapat mempengaruhi kecerdasan emosi siswa.
2) Dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat siswa. Karena mereka
akan merenungkan makan dan mengikuti berbagai situasi kisah, sehingga
anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut.
3) Dapat meningkatkan konsentrasi anak untuk mengikuti peristiwa dan
merenungkan maknanya.
Kekurangan metode kisah :
1) Bersifat monolog dan menjenuhkan
2) Sering ketidakselamatan antara isi serita dengan konteks yang dimaksud
sehingga pencapain tujuan sulit diwujudkan.
9. Metode Pemberian Tugas atau Resitasi
Pemberian tugas adalah metode yang dilakukan dengan cara siswa
mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran dari buku-buku tertentu, lalu
belajar dan berlatih sendiri sehingga siap bsebagaimana mestinya.33 Adapun
pengertian lain dari metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran di
32 DEPAG RI. Op.cit, 366
33 Tayar Yusuf & Syaiful Anwar, op.cit, 67
http://kangfatih.wordpress.com/
14
mana guru memberikan sejumlah tugas kepada muridnya, untuk mempelajari
sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggung jawabkannya.
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan
tujuanyang ingin dicapai, jenis tugas, tugas disesuaikan dengan kemampuan
siswa, menyediakan waktu yang cukup dan ada sumber yang dapat membantu
pekerjaan siswa. Dalam Al-Qur’an, prinsip metode resitasi dapat dipahami
dari ayat berikut :
Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya
(di dalammu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu” (Q.S Al-Qiyamah : 17-18).34
Kelebihan metode pemberian tugas atau resitasi :
1) Dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang studi.
2) Murid berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian berkreatif,
berinisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kekurangan metode pemberian tugas atau resitasi :
1) Dikhawatirkan jika tugas itu dikerjakan oleh orang lain atau menyalin
pekerjaan teman.
2) Tugas yang sukar dapat mempengaruhi ketenangan mental murid.
10. Metode Sosiodrama
Sosiodrama terdiri dari dua kata yaitu “sosio” yang artinya masyarakat
dan “drama” yang artinya keadaan seseorang atau peristiwa yang dialami
seseorang, sifat dan tingkah lakunya.35 Metode sosiodrama adalah suatu
metode mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk
melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam
34 DEPAG RI, op.cit, 999
35 Ramayulis,o.cit, 158
http://kangfatih.wordpress.com/
15
kehidupan masyarakat (sosial).36 Metode ini bertujuan agar siswa dapat
memahami perasaan orang lain, menggambarkan bagaimana membagi
tanggung jawab, memecahkan masalah, serta melukiskan bagaimana
seharusnya seseorang bertindak atau bertingkah laku dalam situasi dan sosial
tertentu.
Kelebihan metode sosiodrama :
1) Melatih siswa untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian.
2) Anak-anak dapat menghayati suatu peristiwa, sehingga musah mengambil
kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
3) Melatih siswa untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Kekurangan metode sosiodrama :
1) Memerlukan waktu yang cukup panjang.
2) Perbedaan adat istiadat, kebiasaan dan kehidupan dalam masyarakat akan
mempersulit mengaplikasikan metode ini.
Prinsip dasar metode sosiodrama terdapat dalam ayat Al-Qur’an surat
Al-Maidah ayat 27-31 yang menceritakan drama yang sangat mengesankan
antara Qabil dan Habil.37 Pada ayat tersebut memberikan gambaran yang
jelas, bagaimana lakon yang dikerjakan oleh Qabil dan ia menyesali
perbuatannya karena melihat perbuatan dirinya dari seekor burung gagak.
11. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa.
Metode demonstrasi dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran
fiqh, misalnya bagaimana cara berwudlu yang benar, cara sholat, dan lain-
36 Jusuf Djajadisasatra. Islam. (Jakarta : Kalam Mulia. 1990), cet 2, 34
37 DEPAG RI, o.cit, 161
http://kangfatih.wordpress.com/
16
lain. Sebab kata demonstrasi diambil dari kata “demonstration” yang artinya
memperasakan atau memperlihatkan proses kelangsungan sesuatu.38
Kelebihan metode demonstrasi :
1) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
2) Dapat memusatkan perhatian anak didik.
3) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas
dan konkrit.
4) Dapat menambah pengalaman peserta didik.
Kekurangan metode demonstrasi :
1) Memerlukan waktu yang relative lama.
2) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang
efektif.
3) Bila siswa tidak aktif maka metode ini menjadi efektif.
12. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok yaitu suatu cara menyajikan materi di mana
guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari beberapa orang untuk
menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama dan
bergotong royong.39 Metode kerja kelompk dapat digunakan bila terdapat
minat dan perbedaan individual anak didik, serta terdapat beberapa pekerjaan
yang perlu diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.
Kelebihan dari metode kerja kelompok :
1) Melatih dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi terhadap
sesama.
2) Timbul rasa kesetiakawanan sosial antara kelompok.
3) Anak-anak pandai dalam kelompoknya dapat membantu teman-temannya
yang kurang pandai.
38 Jusuf Djajadissatra, op.cit, 46
39 M. Tayar Yusuf, op.cit, 58
http://kangfatih.wordpress.com/
17
4) Menumbuhkan rasa ingin maju dan mendorong anggota kelompok untuk
tampil sebagai kelompok terbaik.
Kelemahan dari metode kerja kelompok :
1) Persaingan yang tidak sehat akan terjadi manakala guru tidak dapat
memberikan pengertian kepada siswa.
2) Sifat dan kemampuan individu keadaandan terasa terabaikan.
3) Bagi siswa yang tidak memiliki disiplin diri atau malas terbuka
kemungkinan akan tetap pasif.
http://kangfatih.wordpress.com/
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pendidikan Islam adalah cara atau jalan yang digunakan oleh
pendidik dalam menyajikan bahan pelajaran agar tujuan pengajaran dapat
tercapai. Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang
snagat signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan sebuah adigum mengatakan
bahwa metode lebih penting dibanding materi. Dalam pemilihan sebuah metode
lebih penting dibanding materi. Dalam pemilihan sebuah metode harus
mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya tujuan yang hendak dicapai,
kemampuan guru, anak didik, situasi dan kondisi pengajaran, waktu, kelebihan
dan kekurangan sebuah metode.
Adapun macam-macam metode antara lain metode keteladanan, metode
pembiasaan, metode pemberian ganjaran, metode pemberian hukuman, metode
ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode kisah, metode resitasi,
metode sosidrama, metode demonstrasi dan lain sebagainya. Penggunaan metode
dalam satu pelajaran dapat menggunakan lebih dari satu macam metode. Metode
yang variatif dapat membangkitkan motivasi didik. Keberhasilan proses
pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai diterminasi kualitas
pendidikan. Sehingga metode pendidikan Islam yang dikehendaki akan membawa
kemajuan pada semua bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Secara
fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar